PENELITIAN
KUANTITATIF
MAKALAH
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Pada Mata
Kuliah Metodologi Penelitian dan Pengajaran Pendidikan
Matematika
Oleh:
PMTK VA
M. Ibrahim : 2410. 001
Fitri Rahmi : 2410. 016
Gusti Maha Putri : 2410. 024
Susanti Mayusri : 2410. 034
Nur Asni : 2410. 039
dosen Pembimbing:
M.
Imamuddin, M. Pd
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2012 M/1433 H
KATA PENGANTAR
Puji
beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan rahmatNya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan
laporan ini tepat pada waktunya. Shalawat beriringan salam penulis do’akan
kepada Allah SWT agar senantiasa tercurahkan buat tambatan hati pautan cinta
kasih yakninya Nabi Muhammad SAW.
Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyusunan makalah ini secara umumnya dan kepada Dosen Pembimbing
Metodologi Penelitian dan Pengajaran
Pendidikan Matematika secara
khususnya.
Penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena penulis
masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Kritik
dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan
dan penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya. Untuk itu penulis ucapkan
terima kasih.
Bukittinggi, Oktober
2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Penelitian
Kuantitatif...........................................................3
B.
Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif...............................................................4
C.
Langkah-langkah
Pokok Penelitian Kuantitatif....................................4
D.
Penggunaan
Metode Penelitian Kuantitatif...........................................5
E.
Proses
Penelitian Kuantitatif.................................................................5
F.
Kelebihan dan
kekurangan Penelitian Kuantitatif...............................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................16
B. Saran......................................................................................................16
DAFTAR KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Rancangan
atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses
pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian
meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan perencaan
dimulai dengan megadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah
dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis
penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut. Rancangan
pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan
serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument,
pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.
Secara
umum desain atau metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mendapatkan data
yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu
data yang telah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat di uji melalui
pengujian reliabilitas dan obyeksitas. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka-angka.
Angka-angka tersebut digunakan sebagai representasi dari informasi yang
didapatkan dalam penelitian.
Data
yang didapatkan selama penelitian disajikan dalam bentuk angka, statistik dan
sebagainya yang kemudian dianalisa dan disimpulkan. Jadi penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang bersifat deduktif, yakni dari khusus ke umum atau bersifat
menggenaralisasi data-data yang didapatkan di lapangan kepada sebuah kesimpulan
umum.
Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
B. Rumusan
Masalah
Dari
uraian latar belakang masalah di atas dapat diuraikan rumusan masalah,
diantaranya:
diantaranya:
1. Apa Pengertian
Penelitian
Kuantitatif?
2. Apa Saja Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif?
3. Bagaimana Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif?
4. Bagaimana Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif?
5. Bagaimana Proses Penelitian Kuantitatif?
6. Apa Kelebihan
dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif?
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memahami Pengertian
Penelitian
Kuantitatif.
2. Mengetahui
Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif.
3. Memahami Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif.
4. Mengetahui
Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif.
5. Mengetahui
Proses Penelitian Kuantitatif.
6. Mengetahui
Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian
yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas
sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya.
Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap
kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table,
grafik, atau tampilan lainnya. Namun bukan berarti penelitian kuantitatif
bersih dari data yang berupa informasi kualitatif. Penelitian kuantitatif ini
menekankan pada hasil survey sedangkan penelitian kualitatif yang
menekankan pada studi kasus.
Penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.[1]
Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dengan fenomena alam. Penelitian
kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu
fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antarvariabel,
dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau
mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu
social.[2]
B.
Ciri-ciri Penelitian
Kuantitatif
Terdapat
beberapa ciri-ciri yang
dapat dilihat dari desain penelitian kuantitatif, seperti :
1.
Cara samplingnya berlandaskan
pada asas random.
2.
Instrumen sudah
dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal pakai.
3. Jenis data yang
diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian besar berupa angka atau yang
diangkakan.
4. Teknik pengumpulan
datanya memungkinkan diperoleh data dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang
relatif singkat.
5.
Teknik analisis
yang dominan adalah teknik statistik.
6.
Sifat dasar
analisis penelitian deduktif dan sifat penyimpulan mengarah ke generalisasi.
C.
Langkah-Langkah pada Penelitian Kuantitatif
Pada prinsipnya
penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab masalah. Masalah adalah
penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya.
Dari hal tersebut maka kita dapat melakukan beberapa langkah penelitian untuk
menjawab masalah tersebut, antara lain :
1.
Tahap Konseptual
Merumuskan
dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang relevan, mendefinisikan
kerangka teoritis, merumuskan hipotesis. Tahap ini termasuk
merenungkan, berpikir, membaca, membuat konsep, revisi konsep,
teoritisasi, bertukar pendapat, konsul dengan pembimbing, dan penelusuran
pustaka. Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti.
Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan
menjadi pusat perhatian peneliti dan kemudian peneliti mendefinisikan serta
menformulasikan masalah penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah di
mengerti.
2.
Fase Perancangan
dan Perencanaan
Memilih rancangan
penelitian, mengidentifikasi populasi yang diteliti, mengkhususkan metode untuk
mengukur variabel penelitian, merancang rencana sampling, mengakhiri dan
meninjau rencana penelitian, melaksanakan pilot penelitian dan membuat revisi.
3.
Fase Empirik
Pengumpulan
data, penyiapan data untuk analisis atau mengumpulkan data penelitian dari
lapangan.
4.
Fase Analitik
Mengolah
dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang dikumpulkan dari lapangan
diolah dan dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang diantaranya
kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.
5.
Fase Diseminasi
Pada
tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui oleh
masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan
hasil penelitian.
D.
Penggunaan Metode
Kuantitatif
Metode
kuantitatif dapat digunakan apabila :
1.
Bila masalah yang
merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
2.
Bila peneliti ingin
mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
3.
Bila ingin
diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.
4.
Bila peneliti
bermaksud menguji hipotesis penelitian.
5.
Bila peneliti ingin
mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat
diukur.
6.
Bila ingin menguji
terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk
tertentu.
E.
Proses Penelitian Kuantitaif
Proses penelitian yang dimaksud
adalah kerangka kerja peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif. Minimal
ada enam langkah yang harus dilakukan oleh peneliti yang meliputi:
1.
Mengeksplorasi, merumuskan dan penentuan masalah yang akan
diteliti seperti:
a.
Topik
b.
Masalah
Adapun pertimbangan dalam memilih
masalah minimal ada dua hal:
1)
Pertimbangan objektif
Maksud dari
pertimbangan objektif disini adalah pertimbangan berdasarkan masalah itu
sendiri, layak tidak layak masalah itu diangkat. Penentuan kelayakan masalah
itu minimal didasarkan pada pertimbangan kualitas masalah itu dan dapatnya
masalah itu dikonseptualisasikan.
2)
Pertimbangan subjektif
Pertimbangan
subjektif adalah pertimbangan seputar kredibilitas peneliti terhadap apa yang
akan ditelitinya. Sehingga hal-hal yang dipertimbangkan disini mencakup minat,
dana, kemampuan, waktu dan lain-lain yang dimiliki peneliti terhadap masalah
yang akan ditelitinya.
Sumber
Masalah
Stoner mengemukakan bahwa
masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila:
1)
Terdapat penyimpangan antara pengalaman
dengan kenyataan
2)
Terdapat penyimpangan antara apa yang
telah direncanakan dengan kenyataan
3)
Ada pengaduan
4)
Ada kompetisi[3]
c.
Judul
Adapun ciri-ciri judul penelitian kuantitatif
biasanya kata yang digunakan diawal judul adalah:
1)
Hubungan
2)
Kontribusi
3)
Pengaruh
4)
Perbedaan
5)
Persepsi
2.
Mendesain model penelitian dan parameter penelitian
Untuk melangkah menuju desain penelitian kuantitatif seorang
peneliti hendaknya menentukan konsep penelitiannya. Sedangkan konsep penelitian
dapat diperoleh dengan generalisasi dan abstraksi. Generalisasi adalah proses
bagaimana memperoleh prinsip dari berbagai pengalaman yang berasal dari
literature dan empiris. Sedangkan abstraksi mencakup ciri-ciri umum yang
khas dari fenomena yang dibicarakan itu.
Hal penting lainnya yang harus
diperhatikan oleh peneliti dalam membuat konsep penelitian adalah desain
variabel dan interaksi antar variabel. Dan perlu diingat bahwa konseptualisasi
dalam penelitian kuantitatif akan terbentuk jika peneliti membaca teori yang
akan digunakan dalam penelitiannya. Apabila teori dan konsep telah terbentuk
peneliti bisa menentukan metode penelitian yang akan digunakan.
Variabel Kuantitatif
a.
Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel
yang menjadi perhatian utama dan menjadi sasaran dalam penelitian.
b.
Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel
yang dapat mempengaruhi perubahan variabel terikat dan mempunyai hubungan
positif dan negatif.
c.
Variabel Moderator
Variabel moderator adalah
variabel yang memiliki pengaruh ketergantungan yang kuat dalam hubungan antara
variabel terikat dan variabel bebas. Kehadiran variabel moderator ini akan
mengubah hubungan awal antara variabel bebas dengan variabel terikat.
d.
Variabel Antara
Variabel antara adalah variabel
yang bisa muncul saat variabel bebas mulai mempengaruhi variabel terikat.
Hubungan antar variabel dibedakan
menjadi 3 yaitu:
a.
Hubungan simetris.
b.
Hubungan asimetris.
c.
Hubungan timbale balik.
Paradigma Penelitian Kuantitatif
Paradigma penelitian
diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang
akan diteliti. Bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif:
a.
Paradigma sederhana : terdiri atas satu
variabel bebas dan satu variabel terikat.
b.
Paradigma sederhana beruntun : terdapat
lebih dari dua variabel, tetapi hubungannya masih sederhan
c.
Paradigma ganda dengan dua variabel
bebas : terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat
d.
Paradigma ganda dengan tiga variabel
bebas : terdapat tiga varibel bebas dan satu variabel terikat
e.
Paradigma ganda dengan dua variabel
terikat : terdapat dua variabel terikat dan satu variabel bebas
f.
Paradigma ganda dengan dua varibel
bebas dan dua varibel terikat[4]
Hipotesis Penelitian Kuantitatif
Hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji
kebenarannya. Adapun cara merumuskan hipotesis minmal
memenuhi 3 kriteria yaitu:
a.
Hipotesis harus mendukung judul, masalah, dan tujuan
penelitian
b.
Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris
c.
Hipotesis harus bersifat spesifik
Adapun jenis hipotesis dalam
dunia statistic dikenal ada 2 macam, yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternative (Ha).
Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh elemen
penelitian, bisa berupa orang, produk, lembaga, dan lain-lainnya. Sedangkan
sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi yang anggotanya disebut
sebagai subjek, sedangkan anggota populasi disebut elemen. Banyak teori guna
mengukur jumlah sampel yang diperlukan. Missal teori Slovin, gay dan lain-lain.
3.
Mendesain instrument pengumpulan data penelitian
Instrument penelitian dalam
kegiatan penelitian ibarat sebuah jala atau jaring yang digunakan untuk
menangkap data sebanyak dan sevalid mungkin. Karena peran inilah yang
menjadikan instrument penelitian memiliki posisi amat penting dalam penelitian.
Instrument penelitian dibedakan menjadi:
a.
Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan yang
dilakukan oleh peneliti dengan responden. Ada beberapa model wawancara yang
bisa dilakukan oleh peneliti. Pertama, wawancara terstruktur. Kedua
wawancara tidak terstruktur.
b.
Angket (quisioner)
Angket atau quisioner adalah
daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya untuk dijawab oleh
responden. Jenis quisioner bisa dibedakan menjadi dua. Pertama,
Quisioner yang diberikan secara pribadi.. Kedua, Quisioner surat.
c.
Pengamatan (observation)
Pengamatan atau observasi adalah
metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, dan
data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. Ada dua bentuk observasi, yaitu:
1)
Observasi Berstruktur
2)
Observasi Tidak Berstruktur
d.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah data sekunder
yang tersimpan dalam bentuk dokumen atau file. Dokumen ini bisa berupa
buku, laporan, notulen, disc, majalah, surat kabar, foto, dan lain sebagainya.
e.
Test
Tes sebagai pengumpul data adalah
serangkaian pertanyaan dan latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok. Ada beberapa macam tes instrumen pengumpulan data, diantaranya: tes kepribadian, tes
bakat, tes prestasi, tes sikap, tes intelegensi.
Data-data yang diperoleh dari
instrument inilah yang kemudian akan dianalisis untuk menguji kesimpulan awal
(hipotesa) yang telah ditentukan peneliti. Dari penjabaran ini nampak bahwa
instrument penelitian memiliki peran yang penting dalam proses pengumpulan
data.
Instrumen yang baik harus
memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabilitas.
a.
Validitas
Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrument.
Untuk memperoleh instrument yang valid peneliti harus bertindak hati-hati sejak
awal penyusunannya
b.
Reliabilitas
Uji reliabilitas instrument
menunjukkan hasil pengukuran suatu instrument bebas dari kesalahan pengukuran.
4.
Melakukan pengumpulan data penelitian
Proses pengumpulan data
penelitian kuantitatif harus terprogram dan terencana. Hal-hal yang harus
disiapkan oleh peneliti dalam tahap pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a.
Membuat schedule penelitian
Schedule penelitian berisi
hal-hal yang harus dikerjakan, kapan waktunya dan deadline selesai dan
lain-lain.
b.
Persiapan admisintrasi
Persiapan administrasi yang
dimaksud seperti meliputi persiapan surat-menyurat, pengurusan ijin penelitian,
persiapan pertemuan-pertemuan, persiapan alat-alat penelitian, dan lain-lain.
c.
Organisasi tim peneliti
Organisasi ini untuk penelitian
kolektif, untuk penelitian individual tidak memerlukan pengorganisasian seperti
ini.
d.
Penyusunan anggaran penelitian
Bagi penelitian individual
penyusunan anggaran tidak mutlak diperlukan
karena semua pengeluaran langsung dikoordinasi sendiri dengan biaya sendiri.
Tapi bagi penelitian kolektif yang membutuhkan donor dari pihak lain maka perlu
membuat rencana anggaran dana.
e.
Uji coba dan revisi instrument
penelitian
Adapun instrument penelitian yang
membutuhkan uji coba adalah jenis angket. Sedangkan jenis wawancara, observasi,
interview, dokumentasi dan lainnya tidak harus diuji cobakan. Karena instrument
ini selalu bersama peneliti.
f.
Field workers dan tenaga asisten
Tenaga bantu ini diperlukan
biasanya dalam penelitian kuantitatif yang dilakukan pada populasi yang sangat
luas. Sehingga peneliti membutuhkan bantuan orang lain.
g.
Mengambil data dilapangan
Apabila seluruh persiapan
penelitian diatas sudah selesai maka pengumpulan data bisa dimulai. Beberapa
ahli mengatakan bahwa jika suatu penelitian sudah sampai pada pengumpulan data
maka penelitian tersebut 80% sudah selesai.
5.
Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian
a.
Mengolah Data
Pada analisis data kuantitatif, maka pengolahan data
merupakan kegiatan pendahuluan yang meliputi tiga tahap, yaitu:
1)
Tahap editing (Pemeriksaan Data)
2)
Tahap coding (pembuatan kode)
3)
Tahap penyederhanaan data
4)
Tahap mengode data
b.
Rencana Analisis
Setelah pengolahan data selesai maka langkah selanjutnya
adalah menyusun rencana analisis. Adapun tahapan menyusun rencana analisis
meliputi:
1)
Menentukan variabel yang hendak di analisis.
Pada umumnya variabel ini sudah nampak pada hipotesis
penelitian.
2)
Rekontruksi variabel-variabel yang hendak dianalisis.
Hal ini perlu karena terkadang data yang diperoleh tidak
selalu sama dengan apa yang direncanakan. Langkah yang dilakukan adalah dengan
meneliti data-data yang diperoleh kemudian melakukan penjabaran variabel bila
terdapat data yang keluar dari prediksi. Penjabaran ini bisa dipandu dengan
pengkodean yang disusun sebelumnya.
3)
Pengelompokan kategori/variabel kedalam kategori/variabel
yang baru.
Hal ini bertujuan untuk menyederhanakan kategori jawaban
yang bervariasi. Dalampengelompokan kategori ini memperhatikan urutan kode,
pemberian skor, dan pembentukan indeks dan skala.
4)
Table yang dibutuhkan.
Kebanyakan peneliti menyajikan data yang dikumpulkan kedalam
bentuk table.
5)
Statistik Yang Diperlukan
Adapun statistik yang digunakan disesuaikan dengan tujuan
penelitiannya. Jika penelitian deskriptif maka statistik yang digunakan
statistic deskriptif yang meliputi distribusi frekuensi (untuk mengethaui
penyebaran), mean modus median (untuk ukuran pemusatan data), standar deviasi
(untuk mengetahui ukuran penyimpangan).
Apabila penelitian bertujuan
menguji hipotesis maka digunakan statistic inferensial. Peneliti harus mengecek
apakah hipotesisnya terkategori hipotesis komparasi (perbedaan, perbandingan)
atau hipotesis korelasi (hubungan). Karena statistic untuk kedua hipotesis
tersebut berbeda.
c.
Analisis dan Intepretasi
Setelah analisis data selesai dan
informasi telah diperoleh maka langkah selanjutnya adalah interpretasi
hasil-hasilnya guna mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil
penelitian tersebut. Interpretasi bisa sempit dalam artian peneliti hanya
melakukan interpretasi atas data dan hubungan yang ada dalam penelitiannya.
Bisa juga luas dalam arti peneliti membandingkan hasil analisisnya dengan
kesimpulan peneliti lain.
Interpretasi pada dasarnya
adalah, suatu penafsiran atas hasil dari suatu perhitungan atau analisis data
agar data berupa angka-angka itu dapat dilihat maknanya secara verba. Adapun
dalam penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis maka interpretasikan yang
diberikan sesuai dengan hasil uji hipotesisnya. Apabila Ho ditolak maka Ha
diterima ataupun sebaliknya. Kemudian hasil itu diterjemahkan kedalam bahasa
kualitatif.
6.
Mendesain laporan hasil penelitian
Laporan penelitian adalah tahap
akhir dari penelitian kuantitatif. Laporan penelitian amat penting karena
‘benda” ini menjadi peninggalan tertulis dari suatu penelitian yang telah
dilaksanakan. Ciri laporan yang baik diantaranya adalah lengkap, ringkas dan
jelas, susunan pargaraf runtut, bahasa tepat dan lain-lain. [5]
F.
Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif
1.
Dapat digunakan untuk menduga atau meramal
2.
Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan
sesuai aturan.
3.
Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua
atau lebil variabel
4.
Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks
dan rumit dalam sebuah model.
Kekurangan Metode Kuantitatif:
1.
Berdasarkan pada anggapan-anggapan
(asumsi)
2.
Asumsi tidak sesuai dengan realitas
yang terjadi atau menyimpang jauh maka kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan
menyesatkan.
3.
Data harus berdistribusi normal dan
hanya dapat digunakan untuk menganalisis data yang populasi atau sampelnya
sama.
4.
Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel)
yang jumlahnya sedikit.
Perbedaan antara penelitian kualitatif dengan kuantitatif
dijabarkan dalam table berikut:[6]
No
|
Unsur
|
Penelitian Kuantitatif
|
Penelitian Kualitatif
|
1
|
Kejelasan Unsur
|
Tujuan, pendekatan, subjek, sumber data sudah mantap, dan
rinci sejak awal
|
Subjek sampel, sumber data tidak mantap dan rinci, masih
flexsibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan
|
2
|
Langkah penelitian
|
Segala sesuatu di rencanakan sampai matang ketika
persiapan disusun
|
Baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian
selesai
|
3
|
Sampel dan populasi
|
Dapat menggunakan sampel dan hasil penelitiannya
diberlakukan untuk populasi
|
Tidak dapat menggunakan pendekatan populasi dan sampel.
Dengan kata lain dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi
dan sampel, istilah yang digunakan adalah setting. Hasil penelitia hanya
berlaku bagi setting yang bersangkutan.
|
4
|
Hipotesis
|
a. Mengajukan
hipotesis yang akan diuji dalam penelitian
b. Hipotesis
menentukan hasil yang diramalkan
|
Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat
lahir selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian terbuka.
|
5
|
Desain
|
Dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil
yang diharapkan
|
Desain penelitiannya adalah flexible dengan langkah dan
hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya.
|
6
|
Pengumpulan data
|
Kegiatan pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan
|
Kegiatan pengumpulan data harus selalu dilakukan oleh
peneliti sendiri.
|
7
|
Analisis data
|
Dilakukan sesudah semua data terkumpul
|
|
8
|
Pemberi Informasi
|
Disebut responden
|
Disebut informan
|
9
|
Data
|
Berupa data kuantitatif atau dalam bentuk angka
|
Berupa narasi dan angka
|
10
|
Instrumen penelitian
|
Berupa kuisioner yang tidak boleh diinterpretasikan oleh
pengedar kuisioner dan tidak juga boleh ditambah atau dikurangi
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat
lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis
yang dirumuskan dengan jelas.
Sebuah penelitian tentunya harus
dirancang dan direncanakan terlebih dahulu. Dalam penelitian kuantitatif,
pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan
serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument,
pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.
Selain hal-hal tersebut, peneliti juga harus memikirkan teknik, instrumen, dan
kelengkapan penelitian lainnya yang diperlukan dalam penelitian kuantitatif.
Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan
dengan fenomena alam. Penelitian
kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu
fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antarvariabel,
dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau
mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu
social.
B.
Saran
Kami menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini
tetap memeberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya
membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan di masa akan datang.
[2] http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2023657-pengertian-penelitian-kuantitatif/#ixzz29P0h8prM
[3] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung:
Alfabeta, 2009), h. 52
DAFTAR
PUSTAKA
Sugiyono.
2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
http://forummah.blogspot.com/2011/11/makalah-penelitian-kuantitatif.html

Tidak ada komentar:
Posting Komentar